Rabu

Persalinan Dibiayai Pemerintah

Semoga dengan adanya Progam ini dapat sedikit melegakan dan meringankan beban ibu-ibu yang hendak melahirkan. Kasus yang sedang melanda kaum ibu-ibu yang kurang mampu dikarenakan ga bisa membawa si mungil dari pejuangan di kehidupan baru menuju rumah keluarga kecilnya tertahan di tempat persalinan/ Rumah sakit, betapa tidak? yah karena status berduit dan tidaknya,mampu dan tidaknya,lunas atau tidaknya biaya persalinan memang harus meng-kudukan itu sebagai syarat untuk membawa simungilnya kepangkuan keluarga kurang mampu tersebut. Miris memang,dan itu memang faktanya yang ada di negeri tercinta kita ini, Menilik di negeri tetangga,nengeri Sakura jepang negara yang notabene negara maju pun jauh sebelum negeri kita ini sudah dan sedang menjalani program yang sama hanya saja faktor yang membedakannya bukan karena tidak mampunya membiayai persalinannya namun yang sangat miris dan teramat miris karena faktor utamanya ialah populasi penduduk jepang saben tahun semakin menurun dan bahkan telah diprediksi kemungkinan besar penduduk asli jepang atau ras asli jepang akan punah, ngga cuman itu doank teman bahkan pemerintah jepang pun memberikan / menstimulus jaminan biaya sekolah hingga waktu yang ditentukan oleh pemerintah bagi wanita jepang yang akan memiliki baby. Terlepas dari perkara itu kembali kenegri kita bukan lagi soal tidak mampunya warga kita yang kuran mampu jauh dari keadaan itu pula belum lagi angka kematian bagi ibu yang setelah melahirkan dan bayi yang setelah dilahirkan angka kematiannya pun masih tinggi Salah satu penyebabnya pula minimnya pengetahuan dan terlambatnya penanganan saat akan melahirkan.

Kementerian Kesehatan akan memulai program jaminan persalinan, yakni pelayanan gratis untuk persalinan di rumah sakit pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat pada 2011. Ini dilakukan untuk menekan tingginya tingkat kematian ibu dan bayi saat proses persalinan. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan hal itu seusai mencanangkan program internship dokter Indonesia 2011 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (15/12/2010). ”Saat ini angka kematian ibu masih 228 per 100.000 kelahiran dan kematian bayi masih 34 per 1.000 kelahiran hidup,” kata Endang. Dalam Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) ditargetkan, angka kematian ibu saat melahirkan 118 per 100.000 kelahiran dan kematian bayi 24 per 1.000 kelahiran hidup. ”Program itu merupakan akselerasi pencapaian target pada 2015. Mudah-mudahan target itu tercapai karena penanganan medis saat persalinan memegang peranan sangat penting,” kata Endang. Selama ini, salah satu penyebab tingginya kematian ibu dan bayi saat proses kelahiran adalah terlambatnya perawatan medis saat persalinan. Endang menambahkan, program jaminan persalinan itu berlaku untuk rawat inap di kelas III rumah sakit pemerintah dan puskesmas. ”Tidak membedakan dari kalangan masyarakat miskin atau bukan. Jaminan diberikan mulai sebelum proses persalinan, selama persalinan, setelah persalinan, pemberian air susu ibu, dan program Keluarga Berencana,” kata Endang.

Program itu juga dilakukan untuk mendukung program Keluarga Berencana. ”Mulai 2012, rencananya program itu diutamakan untuk proses kelahiran anak pertama dan kedua. Ini untuk mendukung program Keluarga Berencana. Diharapkan, setelah kelahiran anak kedua, masyarakat bisa memutuskan yang paling baik karena tidak ada lagi jaminan persalinan untuk proses persalinan berikutnya,” kata Endang. Untuk itu, dianggarkan dana Rp 1,2 triliun pada tahun 2011.

Sumber disadur dari kompas.com


Share
|




Artikel Terkait



4 komentar:

  1. ke mari untuk melawat dan membaca blog anda. terima kasih kerana datang melawat blog saya.

    BalasHapus
  2. visiting here..nice post u have
    share smileSSSS for u too

    http://www.dwellarticles.us/2010/12/28/primary-peritoneal-carcinoma/

    BalasHapus